KARO - Setelah viralnya kasus raibnya uang tabungan nasabah di BRI unit Tiga Baru Kabanjahe belum lama ini. Kasus serupa terjadi lagi di BRI unit Tiganderket, Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo, Sumut, Kamis (04/02/2022).
Sehingga mendapat tanggapan negatif dari berbagai masyarakat. Tingkat berkurangnya kepercayaan masyarakat untuk menyimpan uang di bank plat merah bakal meningkat.
Seperti yang dikatakan salah seorang warga Kabanjahe, Reni Beru Ginting (45), Sabtu (05/02/2022) sore di salah satu Cafe kepada wartawan.
Ia menyebut, salah satu kejahatan yang sangat diwaspadai oleh semua orang adalah ketika menjadi nasabah disalah satu bank. Meskipun nama bank telah terkenal dan terpercaya, nasabah wajib kritis setiap melakukan transaksi.
"Semua orang didalam bank, harus kita curiga. Meskipun itu para karyawan bank sekalipun. Karena perlu kita ketahui, jika data pribadi nasabah diketahui oleh pihak bank. Jadi perlu berhati-hati, karena sekarang ini banyak terjadi kasus dibank yang melibatkan para pegawainya, " ujarnya.
Terkait uang tabungan nasabah yang hilang secara tiba-tiba didalam rekening. Padahal tidak pernah melakukan transaksi. Semuanya patut dipertanyakan sampai tuntas. Kegiatan apa yang telah terjadi didalam bank.
"Hal ini perlu diekspos agar masyarakat tahu dan lebih berhati-hati. Jangan kita sembunyikan kasus-kasus yang dapat merugikan masyarakat seperti ini, " ujarnya.
"Kalau takut diekspos, berarti sudah sering melakukan hal ini. Sehingga takut diketahui korban lainnya, yang belum melapor. Saya pastikan masih ada korban lainnya. Mungkin juga warga tak melapor karena malu, sebab saldo yang raib di rekening hanya sedikit, " timpal Sembiring (45).
Dikatakannya, jika korban lainnya tak melapor. Tentunya oknum-oknum petugas di BRI tak segan-segan untuk melanjutkan misinya. Padahal, sekalipun uang yang dibobol ditabungan hanya sedikit. Tapi sedikit demi sedikit pasti menggunung juga.
"Bayangkan saja ada berapa ribu nasabah. Kalau rekeningnya dicuri Rp. 100 ribu saja per bulan. Sudah berapa total uang yang dicuri ke setiap nasabah, " bebernya.
Lagian, sambung Sembiring lagi, kasus di BRI wilayah Kabanjahe sangat banyak. Ada yang terekspos dan ada yang tidak. Contohnya, salah satu kasus besar di BRI Cabang Kabanjahe yang masih bergulir (Sidang) di PN Medan.
"Kalau gak salah, terkait kasus korupsi yang dilakukan mantan Supervisor Penunjang Bisnis bernama James Tarigan dan Yoan Putri selaku petugas administrasi kredit. Kasus inikan masih tahap persidangan, " ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, kasus besar tersebut terkait pemberian fasilitas kredit modal kerja (KMK) kepada debitur (nasabah) yang fiktif sebesar Rp. 8, 1 miliar. Bahkan dipersidangan disebut-sebut para pegawai sering mendapat tekanan dari pimpinan cabang saat itu.
"Yang artinya, kejahatan pidana didunia perbankan bisa disebut berjamaah. Jadi BRI Kabanjahe telah memberikan kesan buruk terhadap masyarakat. Sehingga menjadi krisis kepercayaan untuk menabung di BRI, " imbuhnya.
Selain kasus itu, timpal Reni lagi, pada tahun 2019 lalu. Ada kasus yang terekspos dimedia. Kalau tidak salah, soal penarikan uang di ATM. Yang mana transaksi nasabah berhasil dan saldo berkurang. Tapi uang yang ditariknya tidak keluar dari mesin.
Baca juga:
Polri Siap Tindak Dugaan Permainan Karantina
|
"Ada juga kasus lainnya yang diekspos. Ini masih soal menarik uang di ATM, uang yang ditarik dimesin. Malah keluar uang pecahan Rp.2.000, " ketusnya.
Untuk itu mereka berharap agar pimpinan BRI wilayah Sumatera Utara, OJK, Auditor dan pihak kepolisian dapat turun tangan memeriksa kinerja dan keuangan tabungan nasabah.
"Begitu juga terkait kinerja para kepala unitnya masing-masing. Perlu dievaluasi kembali oleh pimpinan kantor wilayah BRI Sumut. Jangan selalu ada jawaban kesalahan jaringan. Mana nasabah mengerti dengan hal itu" harapnya.
(Anita Theresia Manua)